TikTokvideo from BayuPrameswari (@b.p.wedding): "bumi gonjang ganjing langit kelap kelap job cilik job gedhe moro o marang aku sing seneng nambao seneng sing ora seneng dadio seneng. hooommmmmzzz 🤭🤭aamiin.". Backsound Horor 2.
Bila mampu melewati fase ini, kita patut bergembira menyambut Pemilu 2024, layaknya bersiap menikmati sebuah ANTARA - "Bumi gonjang-ganjing, langit kelap-kelap". Begitulah ungkapan populer dalang ketika mengantar masuk ke babak gara-gara dalam pertunjukan wayang. Penggalan ungkapan yang dalam jagat pedalangan dikenal sebagai "ada-ada" itu, bisa pula ditujukan untuk menunjuk situasi Bumi sedang terguncang hebat dengan angkasa berkelebat-kelebat cahaya kuat. Atas suasana itu, kengerian melingkupi segala makhluk Bumi. Yang mungkin paradoks, guncangan tempat berpijak dan kelebatan pedang cahaya yang tajam menyambar-nyambar di angkasa itu, justru mengiringi para punakawan -Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong- hadir di panggung kelir. Mereka dianggap titisan makhluk kayangan turun ke Bumi. Kehadiran mereka dalam rupa rakyat kebanyakan, namun perannya tak boleh diingkari sebagai penuntun moral bendaranya yang elite, agar melangkah tepat dan bijaksana bagi kepentingan dan kemaslahatan umum. Begitulah kiranya boleh diceritakan bahwa dunia sekarang sedang terguncang oleh ancaman krisis global. Banyak penyebabnya, antara lain, dampak pagebluk COVID-19, perubahan iklim, dan perang Ukraina-Rusia yang menyeret keterlibatan banyak negara. Selain itu, kondisi keuangan dan perekonomian internasional, kenaikan harga bahan bakar minyak, persediaan pangan dunia, dan disrupsi disebabkan kemajuan teknologi informasi. Kalau Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya seluruh elemen dan kekuatan bangsa menjaga stabilitas politik dan keamanan karena situasi global tidak menentu, terutama menyangkut perekonomian dunia, tentu ihwal tersebut sebagai pepeling atau peringatan penting bagi seluruh elemen negeri, supaya Bumi Indonesia tidak terjadi gonjang-ganjing. Cukup banyak negara saat ini kondisinya sedang terpuruk sebagai salah satu dampak pandemi COVID-19. Untuk mencontohkan situasi sulit, rumit, dan ketidakpastian global, Presiden Jokowi menggunakan diksi "antre" terhadap 28 negara yang sekarang ini sedang membutuhkan uluran bantuan Dana Moneter Internasional. Dengan mengutip lembaga-lembaga internasional, disebutkan pula adanya 66 negara rentan ambruk dan 345 juta orang di 82 negara menghadapi krisis pangan. Oleh karenanya, Presiden Jokowi menyampaikan pesan tentang pentingnya stabilitas politik dan keamanan agar tetap dijaga, antara lain, melalui pertemuan dengan para pimpinan partai politik, termasuk dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Batutulis, Bogor, pada 8 Oktober lalu. Selain itu, melalui pengarahan kepada para petinggi dan perwira Polri dalam berbagai kesempatan penting terkait lainnya yang dijalani Presiden. Secara khusus di hadapan petinggi Polri, Presiden minta mereka mempertajam kepekaan terhadap ancaman krisis, salah satu tidak menjalani kehidupan sehari-hari yang hedonistik. Tentu saja laku hedonisme juga bukan jalan yang baik untuk kalangan masyarakat lainnya, terlebih di tengah ancaman gonjang-ganjing global sekarang ini. Bahkan, untuk menjaga stabilitas politik pun, salah satu senjata pamungkas berupa perombakan kabinet bukan hal yang muskil ditempuh oleh Jokowi. Guncangan besar setidaknya terjadi di dalam negeri beberapa waktu terakhir, seperti dalam kasus penembakan melibatkan jenderal polisi, penangkapan perwira tinggi polisi dalam dugaan kasus narkoba, tragedi Kanjuruhan yang menelan 132 jiwa dan ratusan lainnya terluka, serta munculnya pencalonan bakal calon presiden oleh partai politik pendukung pemerintahan dengan figur yang dianggap berseberangan dengan kepemimpinan Jokowi. Belum lagi yang terasa menekan situasi makin sulit dalam kehidupan publik, khususnya kalangan bawah, terkait dengan kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak, tekanan inflasi, dan rentetan bencana alam di berbagai daerah sebagai dampak cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Panggung persiapan menuju Pemilu 2024, baik yang dikerjakan penyelenggara pemilihan sesuai regulasi maupun manuver para elite politik dan berbagai partai politik, seakan kelir berbeda dengan ancaman situasi global yang berkelindan dengan pilu lainnya sedang dihadapi di dalam negeri. Partai politik dan para elite seakan kehilangan orientasi mulia berpolitik secara bermartabat karena terburu-buru mendekati kursi puncak kekuasaan, sedangkan sejumlah elite yang disebut-sebut memiliki kans memimpin Indonesia sibuk merawat wajah karena memang jatah waktu dan ruang belum untuk mengungkap visi, misi, program kerja, dan beradu pandangan visioner untuk masa depan negeri. Sementara rakyat umum bagaikan kanvas sedang dilukisi imajinasi masa depannya berbarengan dengan situasi mengimpit kehidupan serba terguncang dan tak mudah, serta banjir informasi menuju pesta demokrasi. Dalam situasi perpolitikan Indonesia menuju Pemilu 2024 yang tanpa petahana ini, terasa menohok sindiran budayawan dan ilmuwan Mudji Sutrisno dalam "Krisis Peradaban" 2015 bahwa politik disempitkan dalam arti dan penghayatan sebagai politik kekuasaan. Berbagai manuver dan intrik politik mereka sekarang ini, terasa sedang untuk memenuhi syahwat berkuasa. Seakan cepat terpinggirkan narasi mereka tentang langkah, terobosan, dan strategi politiknya itu sebagai seni mengatur hidup bersama untuk kepentingan kebaikan bersama, meninggikan harkat, serta memperkuat martabat manusia. Begitu juga pandangan kontekstual tentang saujana geopolitik regional maupun global, seolah-olah dilibas kelebatan pedang ketidakpercayaan terhadap politik dan hawa ketidakpahaman keadaan terkini atas ancaman gonjang-ganjing global. Persoalan pemahaman geopolitik mungkin memang masih elitis berada di kalangan tertentu negeri ini, belum terdiseminasi secara luas menjangkau berbagai tataran masyarakat, apalagi mereka yang tinggal di dusun dan kawasan gunung. Pembicaraan tentangnya bagaikan jauh panggang dari api. Proses menuju pesta demokrasi 2024 memang harus dijalani sebagai kewajiban hidup berdemokrasi. Namun, kalangan elite dan parpol harus lebih cermat dan bijaksana bermanuver. Ancaman terjadinya gonjang-ganjing global semestinya menjadi pepeling elite dan partai, agar mereka senantiasa menyampaikan peringatan itu kepada seluruh elemen masyarakat hingga menembus menjadi pemahaman dan kesadaran kolektif. Dalam jagat global yang sedang terguncang saat ini, penting bagi masyarakat untuk waspada dan menjalani mitigasi dengan hidup hemat dan cermat, sederhana, sabar, serta tentunya ikhlas. Berhemat dan cermat menyikapi ketidakpastian zaman bukanlah sesuatu yang utopis. Bila mampu melewati fase ini, kita patut bergembira menyambut Pemilu 2024, layaknya bersiap menikmati sebuah pesta. Editor Achmad Zaenal M COPYRIGHT © ANTARA 2022

Bumigonjang ganjing langit kelap kelap katon. Entri Populer. Oseng Mercon. biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari.

Dalam pagelaran wayang kulit, sang dalang biasanya melantunkan suluk ini. “Bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap katon lir kincanging alis, risang maweh gandrung, sabarang kadulu wukir moyag-mayig saking tyas baliwur ong. Bumi berguncang, langit berkilat, terlihat seperti orang yang cinta melihat segala kehormatan dan keindahan dunia, gunung pun berantakan.” Bumi gonjang-ganjing, harafiahnya gempa bumi yang kini sering terjadi. Terbaru, Sabtu 16/4/2016, gempa dahsyat mengguncang pantai Pasifik Ekuador. Korban tewas lebih dari 500 orang dan lainnya hilang. Tiga hari kemudian, giliran Jepang, tepatnya di kota Mashiki, dan menewaskan 42 orang. Sebelumnya di Indonesia pun diguncang gempa, antara lain kawasan Sumatera Barat pada 2 Maret lalu, tapi tak sedahsyat Ekuador dan Jepang. Mengkhawatirkan jika gempa terus menguncang Planet Bumi. Demikian pula jika kian banyak gunung suluk itu bukan sebatas bikin takut. Suluk bumi gonjang-ganjing juga bisa dikemas dalam lagu dan enak didengar. Sujiwo Tejo, misalnya. Dalang, penulis, pelukis, dan pemusik ini pernah membawakan lagu bumi gonjang-ganjing dalam acara Java Jazz Festival 2012, dan seuai acara Sujiwo panen pujian. Panulis Adi Toha sepertinya juga terinspirasi oleh suluk tersebut dalam karyanya berjudul Valharad. Buku ini mengisahkan sebuah negeri VarchLand yang telah mengalami masa-masa damai selama beratus-ratus tahun, tiba-tiba terancam mengalami kehancuran oleh sebuah kekuatan kegelapan yang datang dari bangsa Vomorian. Untuk mencegahnya. petinggi istana mengembara ke pelosok negeri untuk menemukan 12 Ksatria Talismandala pemegang kunci rahasia. Pesan dari kisah fiksi ini antara lain tentang menjaga keseimbangan sebuah negeri, labih luasnya tentang keseimbangan alam Suluk bumi gonjang-ganjing juga sebagai pengingat agar manusia senantiasa mematuhi hukum demi menjaga kehormatan. Semacam tuturan buat para pemimpin, baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif agar tidak korupsi sehingga menjadi teladan rakyat. Agar roda pemerintahan dan tatanegara berjalan seimbang, tidak gonjang-ganjing. Sayangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi KPK kini masih sibuk melakukan operasi tangkap tangak OTT terhadap para oknum pejabat. Tepat jika dalang melantunkan suluk bumi gonjang-ganjing setiap hendak mengeluarkan atau memainkan Gatotkaca. Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap mirip Superman, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi. Tokoh pewayangan yang hidup di kayangan ini juga digambarkan sebagai orang-orang yang hidup di atas, yaitu para penguasa. Gatotkaca juga dikenal dengan nama Arimbiatmaja, Bimasiwi, Guritna, Gurudaya, Kacanegara teladan cintanya terhadap negara, Purbaya, Kancingjaya kunci kemenangan. Sifat perwatakan; berani, teguh, tangguh, cerdik pandai, waspada, gesit, tangkas, tabah dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Begitulah idealnya para pemimpin, penguasa, di Bumi * Penulis sujarwo Editor Catur waskito Edy Warning! Jangan Tonton Sendirian!!!!Original Song Javannese VersionCover by:Music: Ronald Dewahttps://www.in

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bumi gonjang-ganjing langit kerlap kerlip adalah pertanda goro-goro. Kalimat itu diucapkan dalang menjelang kejadian yang akan mengubah cerita. Arcapada atau bumi sekarang sedang gonjang-ganjing, di eropa, amerika, australia, indonesia, china dsb gonjang ganjing. amerika dengan salju yang tak henti, inggris banjir, china banjir, philipina badai. sebelum itu semua italia gempa. Gonjang ganjing sosial budaya ekonomi sudah dimulai di amerika sejak occupy wallstreet sejak china merajai keuangan dunia, sejak yunani bangkrut disusul portugis, sejak perang irak, sejak libya disingkirkan muamar khadafi dari negerinya oleh amerika yang bangkrut. Gonjang ganjing indonesia century belum masuk finish, tapi dikasih goncang bencana dulu, nanti sosial dan politik. Bagi mereka yang tak membaca jaman, tak membaca tanda bagaimana butho 'iblis berkostum' telah merajai indonesia dan membuat semakin panas -ini bumi gonjang ganjing sosial anak memutilasi ibu, hakim konstitusi korupsi dan ngisap ganja, dosen teladan korupsi dan punya simpanan, dan mereka yang butho berjubah menghina orang, sok benar, mengucapkan kalimat dari ajaran import yang membuat bangsa lupa sama nenek moyangnya yang Membuat BUMI-LANGIT-BULAN-BINTANG....yang menghidupkan tanah dan air...'' bumi gonjang ganjing langit kerlap kerlip itulah JANGKA JAYABAYA yang pasti terjadi...bersiaplah... dan bumi gonjang ganjing di Indonesia bukan karena ring of fire, Gunung-gunung adalah Palinggih Kaki Kahyangan, dibuat oleh SangHyang, diciptkan dengan sengaja, tidak alamiah...Gundul-gundul Pacul, Gugur Gunung adalah petanda... Eyang Leluhur Nuswantara yang selama ini dihina oleh cucu-cucunya sendiri karena ajaran sebrang/import/...akan BANGKIT MEMBUKTIKAN KEJAYAAN DAN KESAKTIAN DAN PENGUASAANNYA,hanya cucu-cucu terpilih yang akan terus menuntut untuk segera dibuka, untuk segera ditunjukkan...bila hanya sedikit yang percaya karena itulah JANGKA JAYABAYA.... Lihat Humaniora Selengkapnya

Bumigonjang-ganjing Langit kelap kelap Katon lir kincanging Risang maweh gandtung Sabarang kadulu. Wukir moyag mayig Saking tyas baliwur O..nnnnnnngggggg. Lihat Kiriman Ini di Facebook · Sunting Pengaturan Email · Balas email ini untuk menambahkan komentar. Diposting oleh Sri Santoso di 06.54.

Sunday, December 20, 2015 Bumi gonjang- ganjing, langit kelap-kelap merupakan kalimat yg diungkapkan dalang menjelang kejadian akan membarui alur cerita. Maksud dari bumi gonjang- ganjing, ungkapan itu adalah berkaitan dengan kehebatan kekuatan yang dimiliki sang tokoh dalam cerita tersebut, sebagai akibatnya setiap kedatangannya bumi seakan bergetar serta langit kelap-kelip oleh kekuatannya. Menurut kamus bahasa indonesia gonjang ganjing artinya berguncang-guncang keras, Mungkin begitulah kira- kira tentang guncang ganjing, berkaian dengan kata tersebut, berikut ini, puisi berjudul bumi gonjang- ganjing dengan formta puisi patidusa.. BUMI GONJANG GANJING lolongan kening berbulu kuning iringi angin puting dahan kering terbanting memiting sang bajing memekik tercekat ranting daya ungkit terlampau pening huru hara dedaunan mengering ringan pasrah terpelanting tawa bising melengking cacing memeluk beling melindung selingkar piring senandung doa rundung berpaling Anda Las 20122015 Demikianlah puisi bumi gonjang ganjing. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label patidusa. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.

Sumberilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona. Bumi gonjang-ganjing langit kerlap kerlip adalah pertanda goro-goro. Kalimat itu diucapkan dalang menjelang kejadian yang akan mengubah cerita. Arcapada atau bumi sekarang sedang gonjang-ganjing, di eropa, amerika, australia, indonesia, china dsb gonjang ganjing. amerika dengan salju yang tak henti KomentarArtikel : Bumi gonjang-ganjing langit kerlap kerlip adalah pertanda goro-goro. Kalimat itu diucapkan dalang menjelang kejadian yang akan mengubah cerita. Arc DescargueFree Download Mp3 Dangdut Koplo mp3 gratis, rápido y fácil ~ Free Download Mp3 Dangdut Koplo (68.09 MB) canción y escuche Free Download Mp3 Dangdut Koplo (49:35 min) canción popular en MP3 Music Download.
SeeTweets about #truthuk on Twitter. See what people are saying and join the conversation.
ZB1U9f.
  • 1md9j2fnlu.pages.dev/181
  • 1md9j2fnlu.pages.dev/329
  • 1md9j2fnlu.pages.dev/371
  • 1md9j2fnlu.pages.dev/328
  • 1md9j2fnlu.pages.dev/248
  • 1md9j2fnlu.pages.dev/391
  • 1md9j2fnlu.pages.dev/40
  • 1md9j2fnlu.pages.dev/23
  • bumi gonjang ganjing langit kelap